Kamis, 20 Oktober 2011

PERKEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK AMERIKA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertanian organik telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan dipandang sebagai alternatif berkelanjutan untuk mengatasi masalah system pertanian yang berbasis kimia (Avery, 2007). Tingkat pertumbuhan tahunan pertanian organik sudah sekitar 20% selama sepuluh tahun terakhir, melalui perhitungan bahwa lebih dari 31 juta hektar (ha) lahan organik dan menghasilkan lebih dari 26 miliar dolar AS yang tercatat dalam data tahunan perdagangan di seluruh dunia (Yussefi, 2006).
Manajemen nutrisi dalam system pertanian organik seringkali didasarkan pada kegiatan pembangunan kesuburan tanah, yakni melalui fiksasi nitrogen dan juga daur ulang nutrisi dari bahan organik, seperti pupuk kandang dan sisa tanaman yang sudah mati (Gosling dan Shepherd, 2005).
Meski pertanian organik ada juga yang mengkritiknya karena dianggap mengandalkan fosfor dan kalium yang masih tersedia di tanah akibat pemupukan yang dilakukan sebelum koversi ke pertanian organik (Nguyen et al, 1995), penerimaan dan popularitas pertanian organik tetap tumbuh terutama karena kekhawatiran rusaknya lingkungan dan kesehatan.
Sebuah pemungutan suara yang dilakukan penduduk Ontario di Kanada mengungkap bahwa ternya lebih dari setengah responden berfikir bahawa produk organik lebih bergizi, dua pertiga responden percaya produk organik lebih aman dari produk konvensional, dan 9 dari 10 percaya bahwa buah-buahan dan sayuran organik tumbuh tanpa pestisida apapun (Avery, 2007).
Pergeseran menuju sistem pertanian organik sangat membawa perubahan yang signifikan, misalnya telah berkurangnya penggunaan pupuk sintetis dan pestisida, berujung pada meningkatnya input lain seperti penggunaan bahan organik, tenaga kerja, praktek-praktek budidaya (misalnya rotasi tanaman) dan juga pengetahuan yanga lebih baik tentang proses biologis (FAO, 1998).
1.2. Metode
Dalam pembuatan makalah ini, kami menggunakan metode kajian pustaka, yakni dengan mencari sumber bacaan yang berkaitan dengan perkembangan pertanian organik di Amerika melalui berbagai media baca dan juga media internet. Selain itu, tentunya kami menambahkan beberapa argumentasi pribadi sesuai pertanian organik di Amerika tersebut sehingga dapat diperoleh hasil yang benar-benar maksimal.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk pemenuhan salah satu tugas pada mata kuliah Pertanian Organik.
Kami selaku penulis juga memberikan gambaran umum mengenai pertanian organik, definisi pertanian organik dari berbagai pendapat, serta perkembangan pertanian organik di berbagai Negara bagian Amerika.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Pertanian Organik
Sebenarnya banyak sekali definisi mengenai pertanian organik, dan ada juga yang mengenalnya dengan pertanian berbasis ekologi (Gosling et al., 2006). Beberapa pendapat mempertimbangkan bahwa pertania organik dan pertanian berkelanjutan itu memiliki persamaan, karena keduanya didasarkan pada keberlanjutan agro-ekologi. Keberlanjutan dapat didefinisikan sebagai “memenuhi kebutuhan sekarang, tanpa mengorbankan generasi yang akan datang”.
Pertanian organik menurut Henning et al. (1991) adalah filosofi dan sistem dari pertanian, didasarkan pada nilai-nilai yang mencerminkan kesadaran ekologi, dan realita sosial dan kemampuan individu untuk mengambil tindakan yang efektif. Dalam prakteknya, pertanian organik ini dirancang untuk bekerja dengan proses yang alami untuk melestarikan sumberdaya, mendorong pengaturan diri untuk meminimalisasi limbah dan dampak lingkungan, tetapi tetap menguntungkan.
IFOAM (2000) telah mendefinisikan pertanian organik sebagai "proses yang mengembangkan agroekosistem yang layak dan berkelanjutan ". Dalam pengertian yang lebih mudah bahwa, pertanian organik adalah suatu bentuk pertanian yang jauh dari input sintetis, seperti pestisida dan pupuk (karena efek negatifnya pada keseimbangan ekologi), dan lebih menggunakan praktek-praktek pertanian seperti rotasi tanaman, jarak tanam yang tepat, penggabungan bahan organik ke dalam tanah, dan pengomposan.
Dengan pembatasan penggunaan pupuk kimia, tantangan utama merubah dari pertanian konvensional menuju ke pertanian organik adalah penyediaan hara N dna K (karena kedua elemen tersebut sangat banyak dibutuhkan oleh tanaman dan paling mudah pula tercuci dari tanah), dan pada tingkat yang lebih rendah, nutrisi tanaman lainnya pada tingkat dan waktu yang tepat untuk dapat diterima tanaman (Kuo et al., 2004).
2.2. Statistik Lahan Organik Di Amerika
Di Amerika Latin, 220.000 petani mengelola 6,4 juta hektar lahan pertanian organik di tahun 2007. Ini merupakan 20% dari total lahan organik di dunia. Negara-negara terkemuka dan turut berpartisipasi antara lain Argentina (2.777.959 ha), Brasil (1.765.793 ha) dan Uruguay (930.965 ha). Di Amerika Utara, hampir 2,2 juta ha dikelola secara organik, yang mewakili sekitar 0,6% dari wilayah pertanian total. Lahan organik terbesar Amerika Utara meliputi lahan organik yang terbentang di Amerika Serikat (1,6 juta ha pada tahun 2005). Perluasan terus terjadi pada kawasan Amerika Utara hingga 7.0% yang mewakili wilayah pertanian total pada tahun 2007.
Statistik menunjukan bahwa pada tahun 2009 distribusi lahan pertanian organik di dunia terus berkembang pesat, terutama di wilayah Amerika Latin dan Amerika Utara.
Pada grafik, dapat dilihat bahwa distribusi lahan pertanian organik Amerika Latin dan Amerika Utara menempati posisi ketiga dan kelima terbesar di dunia yaitu masing-masing 23.0% dan 7.1%. Hal ini menunjukan bahwa adanya peningkatan ekspansi lahan pertanian organik khususnya pada wilayah Amerika Latin dari 20% (2007) menjadi 23% (2009). Artinya dalam kurun waktu dua tahun ekspansi lahan pertanian organik pada Amerika Latin meningkat sebesar 3%. Demikian pula yang terjadi pada kawasan Amerika Utara, ekspansi lahan pertanian organik dalam kurun waktu dua tahun (2007-2009) mengalami peningkatan sebesar 1%. Peningkatan tersebut merupakan sebuah prestasi dalam pengembangan pembangunan pertanian organik.
Dalam pengakuan atas semakin pentingnya sektor ekonomi pertanian organik untuk Amerika Latin, lembaga pemerintah harus mulai mengambil langkah menuju keterlibatan meningkat. Pemerintah mulai memainkan peran sentral dalam promosi pertanian organik. Jenis dukungan dalam rentang negara-negara Amerika Latin dari program promosi pertanian organik untuk mendukung akses pasar oleh badan-badan ekspor. Di beberapa negara, dukungan keuangan yang terbatas diberikan untuk membayar biaya sertifikasi selama periode konversi.


BAB III
PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK AMERIKA
3.1. Beberapa Negara Amerika Latin
3.1.1. Argentina
Republik Argentina adalah sebuah negara Amerika Latin yang terletak di bagian selatan benua Amerika Selatan, posisinya berada di antara Pegunungan Andes di barat dan Samudra Atlantik di selatan.
Produksi Organik
Produksi pertanian organik Argentina memiliki sejarah yang relatif singkat. Diawali dengan berdirinya Canecos (Centro de Estudios de Cultivos Orgánicos) pada tahun 1985 yang merupakan asosiasi pertama di negara itu yang fokus pada pertanian organik (GreenTree SA, 2000). Pada tahun 1987, diperkirakan bahwa hanya lima petani yang melakukan kegiatan pertanian organik. Para pelopor mulai memproduksi secara berkelanjutan atas inisiatif sendiri, tanpa bimbingan atau dukungan dari Pemerintah.
Sektor organik di Argentina memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi selama beberapa tahun terakhir. Total produksi organik diperkirakan hanya 5 000 ha pada tahun 1992, sementara pada tahun 1997 luas areal dikhususkan untuk produksi organik bersertifikat telah meningkat menjadi lebih dari 231 000 ha (FAS, 1998). Ini terus tumbuh pada tahun 1998 (untuk 291 000 ha), sedangkan pada tahun 1999 total area dibawah produksi organik 'meledak' ke lebih dari 1 juta ha, meningkat hampir 250% dalam satu tahun (lihat Grafik 1) (SENASA, 2000 ). Dan terus meningkat dari pertumbuhan yang pada area produksi organik diperkirakan mencapai 2 900 000 ha pada akhir 2000 (Argentina Orgánica, 2001).


Grafik 1: Total luas di bawah produksi organik (dalam hektar)
Sumber: SENASA, 2000 dan Argentina Orgánica, 2001.
Argentina adalah salah satu produsen apel dan pir organik bersertifikat terbesar di dunia, dengan masing-masing 380 dan 234 ha lahan ditanam pada tahun 1999. Total produksi apel organik bersertifikat dan pir mencapai sekitar 7 400 ton metrik pada tahun 1999. Hal ini diharapkan untuk terus tumbuh dengan stabil, didorong oleh permintaan ekspor utama, yaitu Eropa dan Amerika Serikat. (FAS, 2000b).


Rincian pada produksi buah-buahan organik dengan produk (1999) dapat ditemukan pada Tabel 1.
Tabel 1: Produksi buah organik dan sayuran 1999 (dalam ton)
Buah-buahan
Ton
Sayuran
Ton
Pir
3 990
Bawang
2 124
Apel
3 377
Bawang putih
245
Jeruk
583
Asparagus
149
Mandarin
99
Selada
93
Jeruk bali
43
Bit
80
Jeruk nipis
24
Wortel
34
Anggur
12
Ketimun
33
Lainnya
11
Lainnya
627
TOTAL
8139
TOTAL
3 385
Sumber: SENASA, 2000.
Sayuran organik utama adalah bawang, dengan total produksi lebih dari 2 100 ton (atau 63% dari output sayuran total). Sayuran organik lainnya termasuk bawang putih, asparagus dan selada (lihat Tabel 1) (SENASA, 2000).
Kendala Produksi
Berkat kesuburan tanah, kesesuain sumber daya alam, iklim yang kondusif di sebagian besar negara, dan tekanan hama umumnya rendah, produksi organik di Argentina tidak secara khusus dibatasi oleh kendala alam. Namun, ada berbagai faktor lain, yang menjadi kendala bagi petani Argentina, antara lain:
1. Akses kredit yang sulit diperoleh terutama bagi petani kecil.
2. Banyak keluhan petani tentang terbatasnya ketersediaan bio-pestisida. Sementara SENASA (Servicio Nacional de Sanidad y Calidad Agro-alimentaria ), badan otoritas kompeten untuk sertifikasi akreditasi organik Argentina, menerbitkan suatu daftar bio-pertisida yang tercantum dalam lampiran undang-undang organik nasional sangat sulit diperoleh.
3. Meskipun sektor organik telah meningkat sangat kuat, itu masih merupakan sektor yang relatif muda dan belum berpengalaman. Hampir tidak ada penelitian tentang metode pertanian organik yang sesuai kondisi local. Oleh karena itu, banyak petani mulai memproduksi organik dengan metode coba-coba (trial and error) hingga mencapai suatu kesempurnaan produksi.
4. Untuk memperoleh status organik penuh, pertanian konvensional membutuhkan waktu konversi selama tiga tahun merupakan waktu yang lama dan selama status konversi tidak ada dukungan dari pemerintah dalam bentuk apapun. Berbeda pada negara-negara di Eropa, pemerintah memberikan Eropa insentif kepada petani untuk dana kegiatan konversi.
Dukungan Produksi Oleh Pemerintah Bagi Petani
Pemerintah Argentina tidak memberikan subsidi atau insentif apapun untuk produksi pertanian, termasuk produksi organik. Tidak ada kegiatan Pemerintah atau sektor swasta disponsori dirancang untuk mendidik dan mendorong konsumen untuk membeli produk organik. Namun, pada bulan September 1998, Sekretariat Pertanian Argentina (SAGPyA) meluncurkan Program Nasional Pengembangan Produksi Organik (PRONAO). Program ini, yang tidak ada lagi, bertujuan untuk mempromosikan produk organik di pasar domestik, meningkatkan jumlah produsen organik, menangkap pasar baru dan mendidik konsumen (FAS, 2000a).
Pasar Organik Argentina
Penjualan organik di pasar domestik diperkirakan mencapai US $ 3 juta, atau 15 persen dari produksi domestik total produk organik. Pasar organik Argentina hanya ada di daerah perkotaan utama, yaitu Buenos Aires (13 juta penduduk), Sebagian besar produk yang dijual secara khusus diproduksi untuk pasar organik domestik, bukannya sisa setelah ekspor.
Dua Produk utama yang dikonsumsi di pasar domestik organik antara lain yaitu jenis sereal seperti jagung (891 ton) dan gandum (425 ton). Lain produk-produk organik bersertifikat lain yang dijual di pasar organik domestik meliputi: daging sapi, unggas, telur, madu, minyak zaitun, buah-buahan dan sayuran, produk susu, teh, gula dan anggur. Data awal untuk estimasi tahun 2000, volume produk organik bersertifikat yang diperdagangkan mencapai total 5 600 ton (Argentina Orgánica, 2001). Di antara buah organik bersertifikat, apel dan pir adalah yang paling luar biasa, sedangkan untuk sayuran, bit selada, dan wortel adalah produk terkemuka (lihat Tabel 4) (FAS, 2000a dan SENASA, 2000).
Grafik produk Organik untuk pasar domestik (persen berdasarkan volume)
Sumber: SENASA, 2000


Sepuluh negara dengan lahan pertanian yang paling organik 2009
Pada Tahun 2009 Argentina mencapai predikat yang sangat mengesankan. Yaitu merupakan negara kedua dari sepuluh negara yang menyandang predikat pemilik lahan pertanian paling organik yaitu seluas 4.40 juta ha.
3.1.2. Brasil
Republik Federal Brasil (bahasa Portugis: República Federativa do Brasil) adalah negara paling besar dan paling banyak penduduknya di Amerika Selatan. Negara ini merupakan negara paling timur di Benua Amerika dan berbatasan dengan Pegunungan Andes dan Samudra Atlantik. Nama Brasil diambil dari nama kayu brasil, sejenis kayu lokal. Brasil merupakan tempat pertanian ekstensif dan hutan hujan tropis. Sebagai bekas koloni Portugal, bahasa resmi Brasil adalah bahasa Portugis. Selain itu, Brasil juga sebagai penghasil kopi terbesar di dunia.


Pasar Domestik Produk Organik Brasil
Setelah bertahun-tahun pertumbuhan yang lambat (diperkirakan pada peningkatan tahunan 10 persen pada awal 1990-an), pertanian organik telah menunjukkan tingkat pertumbuhan meningkat dari 50% pada awal tahun 2000, selama 3 tahun. Menanggapi meningkatnya kepentingan publik dalam makanan organik, Brasil sering membahas produksi makanan organik. Beberapa pemerintah negara bagian telah menetapkan pertanian organik pada agenda politik mereka untuk pembangunan. Namun demikian kesadaran lengkap tentang subjek masih kurang.
Dalam Amerika Latin, Brasil dan Argentina mencakup sebagian besar pasar pangan domestik organik. Pada tahun 1999, nilai estimasi konsumsi organik Brasil adalah US $ 150 juta. Produksi pangan organik tumbuh pada tingkat antara 30% dan 50% per tahun. Pada tahun 2001, Brasil memiliki sekitar 275 576 hektar lahan di bawah manajemen organik. Pada tahun 2004, ada sekitar 841 769 hektar lahan di bawah manajemen organik. Perkiraan jumlah produsen organik pada tahun 2004 adalah sekitar 14 000. Produksi organik bersertifikat mencapai US $ 200 juta pada tahun 2003 dengan 90% dari peternakan yang kebun.
Sebagian besar produk organik sayuran dan buah segar, namun, ada semakin banyak prosesor makanan organik yang terlibat dengan pengolahan teh, kopi, teh mate, selai, minyak, sereal sarapan dan produk susu.
Harga konsumen perbedaan antara makanan organik dan konvensional:
· sereal Organik biaya hingga 50 persen lebih dari sereal konvensional.
· Buah Organik biaya 20 sampai 40 persen lebih dari buah-buahan konvensional.
· sayuran organik biaya 20 sampai 40 persen lebih dari sayuran konvensional.
Kebijakan Pemerintah Untuk Pertanian Organik Brasil.
Pemerintah Brazil telah mengembangkan strategi untuk mempromosikan pertanian organik. Tujuan dari strategi ini adalah untuk meningkatkan pembangunan pedesaan melalui kegiatan pertanian organik. Departemen Pertanian bersama-sama dengan pemerintah lokal dan regional (misalnya PESAGRO dan EPAGRI) dan LSM (misalnya AS-PTA) dan asosiasi petani (misalnya ABIO dan Aage) mempromosikan kegiatan pertanian organik. Kebanyakan program mempromosikan pertanian organik telah dilakukan oleh LSM dan asosiasi petani; hanya baru-baru ini bahwa lembaga-lembaga Pemerintah telah terlibat. Di beberapa negara bagian (Parana dan Rio de Janeiro) resmi badan penyuluhan mempromosikan pertanian organik.
Dukungan keuangan untuk usaha pertanian organik hanya melalui bank resmi oleh pemerintah nasional dan lokal. Beberapa bank memberikan kredit hanya untuk periode konversi, misalnya Banco Aksial yang menyediakan antara US $ 500 000 untuk US $ 2 juta selama 10 tahun. Bank lain menyediakan kredit setelah periode konversi selesai dan dalam bentuk kredit diantisipasi untuk kemungkinan panen (misalnya Banco lakukan Brasil memiliki garis dukungan keuangan untuk petani saat ini bersertifikat). Bantuan keuangan juga tersedia untuk investor skala kecil (misalnya Widar) melalui agen pendanaan orang-berpusat yang menyediakan sejumlah kecil uang (antara US $ 1 000 dan US $ 2 500) selama periode konversi.Dukungan keuangan biasanya disediakan untuk membantu pembangunan infrastruktur dan pemeliharaan umum, tetapi juga dapat digunakan untuk kegiatan seperti pembelian bibit.
Pertanian organik juga mendapatkan perhatian melalui penyediaan dana untuk penelitian. Baik Embrapa dan Dewan Nasional untuk Pembangunan Ilmiah dan Teknologi (CNPq) menerima panggilan pada tahun 2001 untuk proyek-proyek pertanian organik. Beberapa kota juga menyediakan untuk pasar jalanan terpisah untuk produk organik. Negara Paraná telah memperoleh pinjaman dari Bank Dunia untuk pelatihan dari 100 profesional di bidang pertanian organik.
Kredit pemerintah melalui Bank Brasil yang menyediakan dana bagi petani organik bersertifikat sebesar US $ 5,9 juta pada tahun 1999, merupakan terobosan besar bagi petani organik melalui jalur kredit normal karena umumnya memerlukan pupuk dan faktur agrotoxic untuk persetujuan kredit. Fasilitas kredit ini mencakup biaya pemeliharaan dan investasi dan tergantung pada proyek yang disetujui oleh lembaga sertifikasi yang.
Bank Timur Laut (nan Balapieh) mendukung pertanian organik dalam Program Konservasi Lingkungan untuk (Green Fund). Dana khusus untuk pertanian organik telah dibahas untuk tahun 2002. Bank Pembangunan Brasil (BNDES), meskipun tidak memberikan kredit khusus untuk pertanian organik, telah pembiayaan proyek-proyek melalui jalur kredit tradisional.
Pinjaman kecil untuk memfasilitasi konversi yang tersedia melalui program pemerintah untuk mendukung pertanian keluarga. Pada tahun 2002, program ini telah mengumumkan kenaikan 50% dalam pinjaman untuk pertanian organik dan agro-perusahaan kehutanan.


Inspeksi dan sertifikasi produk organik dipasarkan di dalam negeri
Lembaga sertifikasi bertanggung jawab untuk inspeksi dan sertifikasi organik produsen diakreditasi oleh Departemen Pertanian sesuai dengan norma-norma yang diungkapkan dalam "Normativa Instrução lakukan Ministerio da Agricultura, Pecuaria e Abastecimento (DI 06/2002, 10 Januari 2002)" (1). Namun tidak ada lembaga sertifikasi memiliki akreditasi resmi saat ini. Lembaga sertifikasi yang ada di Brasil untuk produk yang dipasarkan di dalam negeri. Norma-norma dan standar dari badan-badan sertifikasi dapat segera diterima dan diakui oleh produsen, konsumen dan pengecer komoditas organik. Namun, ada asosiasi-asosiasi tertentu produsen organik yang memilih untuk sistem diri-sertifikasi untuk produk organik mereka. Berdasarkan peraturan nasional, Pemerintah Brasil menyerahkan setiap produk berlabel organik untuk inspeksi dan sertifikasi.
3.1.3. Meksiko
Persatuan Negara-Negara Meksiko atau Meksiko (bahasa Spanyol: Estados Unidos Mexicanos atau México) adalah sebuah negara yang terletak diAmerika Utara, berbatasan dengan Amerika Serikat, Guatemala dan Belize di sebelah tenggara, Samudra Pasifik di barat, dan Teluk Meksiko dan Laut Karibia di sebelah timur. Ia merupakan negara terbesar ketiga di Amerika Latin dan juga negara yang paling banyak berbahasa Spanyol.
Produk Organik
Menanggapi pesatnya pertumbuhan permintaan produk pertanian organik di tingkat global beberapa tahun terakhir, jumlah produksi organik di Meksiko meningkat tajam. Walaupun secara umum pertanian di Meksiko mengalami krisis berat, namun sektor pertanian organik terus berkembang. Kini lebih dari 83.000 petani menerapkan pertanian organik di sekitar 300.000 hektar lahan. Sembilan puluh delapan persen dari mereka adalah petani kecil dengan luas lahan rata-rata tiga hektar, dan lebih dari 50 persen adalah penduduk asli. Sayangnya, seperti umumnya negara berkembang, sebagian besar produksi organik terfokus pada tanaman budi daya ekspor utamanya adalah kopi, kakao, kelapa, buah-buahan, dan sayur-mayur. Delapan puluh lima persen produk organik dikirim ke pasar luar negeri. Dari sudut pandang lingkungan, produksi yang berorientasi ekspor sangatlah merusak karena banyaknya bahan bakar fosil yang dibutuhkan untuk transportasi. Selain itu, pengemasan produk ekspor menghabiskan sumber daya berharga dan menghasilkan banyak sampah. Lagipula, fokus pada orientasi ekspor akan membatasi tingkat perkembangan pasar domestik. Ini juga membuat petani Meksiko sangat rentan terhadap fluktuasi pasar internasional.
Keadaan Sertifikasi Meksiko
Sebuah program nasional yang komprehensif organik saat ini sedang dalam pembangunan di Meksiko. Target untuk tahun 2005, diharapkan untuk menciptakan sebuah pusat pengembangan pertanian organik. Program ini akan disesuaikan dengan peraturan Uni Eropa mengharuskan negara-negara yang mengekspor produk organik untuk memiliki peraturan nasional.
Sebuah Visi Alternatif Organik
Masalah-masalah tersebut bukannya tidak disadari di Meksiko. Seperti di banyak negara lain, gerakan organik lokal telah berkembang bersama industri konvensional. Contohnya, sejumlah toko grosir di Meksiko kini menjual produk organik. Sejumlah toko dan kafe khusus produk organik pun telah dibuka, terutama di Mexico City dan sekitarnya. Ada pula contoh lain yang lebih bersifat akar rumput, berfokus pada pertanian organik lokal skala kecil, yaitu munculnya sejumlah pasar organik di seluruh Meksiko. Dengan dukungan produsen serta konsumen, dan sering kali bekerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat, 17 pasar organik telah beroperasi dengan baik di sembilan negara bagian. Inisiatif-inisiatif baru juga terus dikembangkan. Sejak tahun 2004, semua pasar tersebut telah bergabung membentuk Jaringan Pasar Organik Meksiko (JPOM).
Walaupun tetap mandiri dan memiliki ciri masing-masing, pasar-pasar tersebut bervisi sama. Selain berniat memperbaiki lingkungan dengan mendukung praktik pertanian organik, JPOM memandang usaha yang berkelanjutan dalam lingkup lebih luas, yaitu keadilan sosial dan ekonomi. Menurut pandangan mereka, mempromosikan keadilan sosial dan ekonomi salah satunya berarti mengusahakan agar produk organik yang sehat serta aman lebih mudah tersedia bagi semua warga Meksiko. Tidak hanya bagi warga di pusat-pusat perkotaan atau yang mampu membayar tinggi. Dengan tujuan ini, pasar-pasar organik tersebut berkonsentrasi
pada produk-produk lokal petani kecil serta hubungan langsung antara konsumen dan produsen. Dengan mengurangi transportasi dan pengemasan produk serta menghilangkan perantara, pasar-pasar organik tersebut memungkinkan para petani kecil mendapatkan keuntungan lebih besar sekaligus menawarkan harga yang relatif terjangkau bagi
konsumen.
Dukungan terhadap hubungan langsung produsen dan konsumen semacam ini juga memiliki tujuan yang lebih filosofis, yaitu membangun solidaritas masyarakat dan hubungan kepercayaan.
Pengembangan masyarakat merupakan inti pasar organik lokal Meksiko. Pasar tidak hanya menjadi tempat membeli dan menjual, namun dimaksudkan sebagai ruang di mana kepentingan komersial dan konsumsi menjadi kegiatan politis, sosial, etika, pendidikan, serta kegiatan yang menyenangkan. Dalam usaha memadukan berbagai unsur tersebut, sebagian besar pasar dalam JPOM menawarkan berbagai macam lokakarya, kuliah, dan kegiatan-kegiatan lain baik untuk orang dewasa dan anak-anak. Selain itu, banyak pula yang mengadakan kegiatan kebudayaan seperti pertunjukan tari dan musik, atau kegiatan khusus lain seperti peringatan hari jadi dan pameran. Hasilnya, pasar-pasar tersebut menjadi program dinamis yang mendukung pertanian organik secara menyeluruh serta membantu kemajuan lingkungan dan sosial yang berkelanjutan.


3.2. Beberapa Negara Amerika Utara
3.2.1. Amerika Serikat
Pertanian organik telah menjadi salah satu segmen yang tumbuh tercepat pada pertanian AS selama lebih dari satu dekade. AS telah mempunyai satu juta hektar lahan pertanian organik bersertifikat saat Kongres meloloskan UU Produksi Makanan Organik 1990.
Adopsi sistem pertanian organik menunjukkan kenaikan kuat antara 2002 dan 2008, rata-rata peningkatan tahunan 15 persen dalam areal lahan pertanian selama periode ini. Sementara tingkat adopsi pertanian organik tetap tinggi, tingkat adopsi secara keseluruhan masih rendah hanya sekitar 0,7 persen dari seluruh lahan pertanian AS dan 0,5 persen dari seluruh padang rumput organik bersertifikat AS pada tahun 2008. Hambatan untuk diadopsinya pertanian organik oleh petani meliputi biaya manajerial tinggi dan risiko beralih ke cara baru pertanian, kesadaran terbatas sistem pertanian organik, kurangnya pemasaran dan infrastruktur, dan ketidakmampuan untuk menangkap ekonomi pemasaran. Namun, banyak produsen AS yang merangkul pertanian organik dalam rangka untuk biaya input yang lebih rendah, menghemat sumber daya tak terbarukan, menangkap pasar bernilai tinggi, dan meningkatkan pendapatan petani.
Tingkat Adopsi Variasikan menurut Sektor
Upaya pemerintah AS untuk meningkatkan produksi organik telah berfokus awalnya pada pengembangan standar sertifikasi nasional untuk menjamin konsumen kualitas produk yang konsisten dan pada penyederhanaan perdagangan antarnegara dalam produk organik tumbuh. Pada tahun 2008, Kongres termasuk ketentuan-ketentuan baru dalam Food, Konservasi, dan Energi Undang-Undang (2008 Undang-Undang Usaha Tani) yang memperluas dukungan untuk sektor organik (lihat Ketentuan UU Pertanian 2008 ). Juga, banyak lembaga USDA telah memulai atau memperluas program-program dan proyek percontohan untuk membantu produsen organik dengan masalah produksi dan pemasaran dan risiko.
Lima puluh sembilan organisasi sertifikasi organik, termasuk 17 program Negara dan 3 kabupaten program di California, yang dilakukan pihak ketiga sertifikasi produksi organik dan penanganan pada tahun 2008. Layanan Pemasaran Pertanian USDA mengimplementasikan undang-undang nasional dan aturan diimplementasikan pada Oktober 2002 yang mewajibkan semua kecuali petani organik terkecil (kurang dari $ 5.000 dalam penjualan) akan disertifikasi oleh lembaga Negara atau swasta terakreditasi di bawah standar nasional USDA organik.
Sistem pertanian organik mengandalkan praktek-praktek seperti pengelolaan hama budaya dan biologi, dan hampir melarang bahan kimia sintetik dalam produksi tanaman dan antibiotik atau hormon dalam produksi ternak. Sebagai contoh, petani organik menyediakan habitat bagi predator dan parasit hama tanaman, memutar tanaman untuk mempertahankan kesuburan tanah, dan hewan siklus dan pupuk hijau sebagai pupuk. Petani ternak organik mencoba untuk mengakomodasi kebutuhan alami hewan gizi dan perilaku.
Secara keseluruhan, bersertifikat organik lahan pertanian dan padang rumput menyumbang sekitar 0,6 persen dari total US lahan pertanian pada tahun 2008. Hanya sebagian kecil dari bidang tanaman tertinggi AS-jagung (0,2 persen), kedelai (0,2 persen), dan gandum (0,7 persen)-yang tumbuh di bawah sistem pertanian organik bersertifikat. Di sisi lain, wortel organik (13 persen dari areal wortel AS), selada organik (8 persen), apel organik (5 persen) dan buah lainnya dan tanaman sayuran organik lebih sering tumbuh di 2008. Pasar untuk sayuran organik, buah-buahan, dan rempah-rempah telah mengembangkan selama beberapa dekade di Amerika Serikat, dan produk segar masih kategori terlaris organik dalam penjualan ritel. Ternak organik mulai mengejar ketinggalan dengan memproduksi pada 2008, dengan 2,7 persen dari sapi perah AS dan 1,5 persen dari ayam lapisan dikelola di bawah sistem bersertifikat organik.


3.2.2. Kanada
Kanada, secara historis dikenal sebagai Dominion of Canada, adalah negara paling utara di Amerika Utara. Merupakan federasi dari 10 provinsi dan 3teritori dengan sistem desentralisasi dan pemerintahan berbentuk monarki konstitusional. Dibentuk tahun 1867 dengan undang-undang Konfederasi.
Ibu kota Kanada adalah Ottawa, tempat parlemen nasional dan juga tempat tinggal Gubernur Jenderal dan Perdana Menteri. Merupakan bekas jajahanPerancis dan Britania Raya, Kanada adalah anggota La Francophonie dan Negara Persemakmuran.
Kanada merupakan negara terluas di Amerika Utara. Luas negara Kanada 9.970.610 kilometer persegi.
Kanada digolongkan negara maju dan ekonominya tergantung terutama pada ketersediaan hasil alam yang melimpah.
Sejarah Singkat Pertanian Organik Kanada
Gerakan pertanian organik Kanada muncul pada 1950-an, sebagian terinspirasi oleh kunjungan ke Kanada dari para ahli asing, seperti Dr Einfried Pfeiffer, dan melalui distribusi literatur dari Eropa, Inggris dan Amerika Serikat. Organisasi formal pertama yaitu Organik Kanada Soil Association (kemudian berganti nama menjadi Persekutuan Tanah), didirikan oleh Christopher Chapman, seorang pembuat film yang menghasilkan dua film dari relevansi langsung ke pertanian organik, "Memahami Tanah Hidup" dan "A Sense of Humus . " Beberapa pertanian organik yang sukses dibentuk selama periode ini dan beberapa publikasi penting muncul. Kecenderungan ini diperkuat pada tahun 1960, terutama sebagai hasil dari ceramah Spencer Cheshire di seluruh Kanada atas nama Persekutuan Tanah. Pada 1970-an, organisasi-organisasi pertanian organik didirikan di enam provinsi. Ini konferensi tahunan yang diselenggarakan, diterbitkan newsletter dan melobi departemen pertanian. Jasa komersial dan pasokan produk perusahaan didirikan, dan kepentingan dalam berkebun organik tumbuh di antara populasi perkotaan. Pada tahun 1974, Proyek Pertanian Ekologis didirikan di Universitas Macdonald, dan dengan cepat menjadi pusat utama untuk jaringan dan pertukaran informasi di Kanada. Pada tahun 1979, yang pertama "pembentukan" ilmuwan, Dr Tanah Liat Switzer (kemudian Dekan Pertanian di University of Guelph), tur Kanada berbicara tentang pertanian berkelanjutan.
Kisaran tahun 1980-an melihat survei komprehensif pertama dari petani organik di Kanada. Beberapa program sertifikasi didirikan (sekarang ada 25 lembaga sertifikasi swasta yang melibatkan seluruh provinsi, kecuali Newfoundland).Pemerintah mulai mendanai tinjauan literatur dan memberikan hibah penelitian sederhana untuk studi tentang kelangsungan hidup ekonomi dan agronomi organik dan sistem pertanian berkelanjutan. Program dalam pertanian organik diperkenalkan di beberapa perguruan tinggi dan universitas. Akhir dekade, diskusi mulai tentang dukungan regulasi untuk mengendalikan penggunaan istilah organik di pasar, dan konferensi besar pertama pada "Kebutuhan Penelitian di Pertanian Berkelanjutan" diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas dengan pendanaan dari Departemen federal Pertanian (Pertanian Kanada, 1989). Pada tahun 1990 Dewan Ilmu Kanada memulai studi tentang pertanian berkelanjutan, dan Departemen Pertanian federal mengeluarkan dokumen kebijakan mengidentifikasi keberlanjutan sebagai salah satu dari empat pilar atas mana program-program itu diklaim akan didasarkan (Pertanian Kanada, 1989).
Pasar Organik Kanada
Sejak awal 1980-an, banyak pernyataan optimis telah dibuat mengenai pertumbuhan dalam penyediaan produk-produk organik. Satu analis, dalam sebuah laporan kepada pemerintah Saskatchewan, memperkirakan kenaikan 665% dalam pangsa pasar makanan organik 1980-1990 (Garven, 1982). Namun, tingkat pertumbuhan itu tidak disadari. Baru-baru ini, Uni des Producteurs Agricoles diproyeksikan bahwa lebih dari 40% dari produsen di Quebec akan memproduksi organik dalam waktu 15 tahun (Hill, 1989). Pada tahun 1988 penjualan buah-buahan organik dan sayuran di gerbang peternakan di Quebec diperkirakan $ 1.850.000 (Hébert, 1989). Ini kurang dari 2% dari total pasar pada saat itu. Sebuah studi 1989 dari pasar makanan organik Montreal menemukan bahwa pedagang organik pada penjualan rata-rata mengharapkan (dan karena itu juga pasokan) meningkat sebesar 34% selama tahun depan (Hanisch, 1989). Secara historis, sebagian besar makanan organik yang dijual di Quebec telah diimpor (Theriault, 1988).
Secara nasional, penjualan produk organik diperkirakan akan tumbuh pada tingkat yang lebih sederhana dari 25% per tahun (Petani Organik Kanada, 1990). Jika pertumbuhan ini dipertahankan, penjualan makanan organik akan mencapai 2% dari total penjualan ritel Kanada pada tahun 1998, atau lebih dari $ 1 miliar. Ini akan diterjemahkan ke dalam peningkatan 1400% dalam penjualan dolar dalam 10 tahun (Christianson, 1988).Pertumbuhan terkuat dalam sayuran dan buah, dan terlemah dalam susu (Petani Organik Kanada, 1990). Sebagian besar jaringan supermarket utama adalah mempertimbangkan, atau telah didirikan, bagian organik di salah satu dari lebih dari outlet mereka, dan beberapa mail-order pengecer organik telah menjadi mapan. Kebanyakan makanan organik, bagaimanapun, terus dijual melalui toko makanan kesehatan atau pasar langsung. Semua lembaga sertifikasi Kanada melaporkan peningkatan partisipasi dalam program mereka. Antara 2.000 (Petani Organik Kanada, 1990) dan 4.000 (Hill, 1989) petani bersertifikat dan transisi beroperasi di Kanada pada saat ini. Sekitar 600 perusahaan grosir dan eceran menjual produk organik. Impor produk organik masih melebihi ekspor. Biji-bijian atas daftar ekspor organik Kanada (Petani Organik Kanada, 1990).


BAB IV
PENUTUP
Pertanian organik di semua kawasan dunia kini terus melaju dalam luas areal, baik dari segi jenis tanaman yang diusahakan maupun jumlah negara peserta. Hasil Survey 2010 Research Institute of Organic Agriculture FiBL bersama IFOAM (International Federation of Organic Agriculture Management) juga menunjukkan Indonesia termasuk di antara 10 negara yang terbanyak jumlah produsen organiknya.
Survey 2010 itu menunjukkan pada tahun 2008 sejumlah 35,0 juta hektar tanah dikelola dalam sistem pertanian organik (dengan sertifikasi) dibanding 14,8 juta ha tahun 2000. Angka itu naik 9% dibanding 32,1 juta ha tahun 2007. Jumlah negara peserta yang mengaplikasikan pertanian organik naik dari 86 negara tahun 2000 menjadi 154 negara tahun 2008. Pada tahun sebelumnya tercatat sebanyak 141 negara. Jumlah petani produsen organik dunia tahun 2008 sudah mencapai 1,4 juta, kebanyakan mereka petani kecil di Afrika dan Asia.
Yang paling banyak yakni 340.000 produsen berada di India. Sepuluh besar lainnya ialah Uganda, Mexico, Ethiopia, Tanzania, Peru, Italia, Indonesia (31.703 produsen), Junani dan Spanyol.
Tanaman yang diusahakan pada pertanian organik global cukup beragam meliputi tanaman pangan, tanaman pakan, sayuran, tanaman perkebunan (tanaman keras), dsb. Pada tahun 2008 sejumlah 4,5 juta ha lahan subur digunakan untuk pertanian organik serealia (45%), tanaman pakan (34%), tanaman protein (5%), sayuran (5%) dsb. Sementara itu 2 juta ha lahan berfungsi sebagai lahan pertanian organik permanen (tanaman perkebunan) yang ditanami kopi (25%), zaitun (23%), biji-bijian (nuts) (10%), kakao (9%), anggur (8%) dan lainnya.
Perlu pula diketahui, kegiatan usaha produk organik sebenarnya tidak terbatas pada pengelolaan pertanian secara organik di lahan tanah tersebut. Di luar areal 35 juta hektar itu masih ada 0,4 juta hektar usaha akuakultur organik, 31,1 juta hektar kegiatan pemungutan produk liar organik termasuk usaha madu lebah, serta 0,3 juta hektar lahan non pertanian lainnya. Total areal jenis kegiatan produksi organik seperti ini juga mengalami peningkatan dari 5,6 juta hektar tahun 2000 menjadi 31,8 juta hektar tahun 2008.
Distribusi Geografis Lokasi areal pertanian organik seluas 35 juta ha tahun 2008 tersebar adalah di kawasan Oseania (35%), Eropa (23%), Amerika Latin (23%), Asia (9%), Amerika Utara (7%), dan Afrika (3%). Pertanian organik dunia masih didominasi segelintir negara, yakni 8 negara memiliki lahan organik satu juta ha ke atas.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. “Bahan Kimia untuk Pertanian Organik.” (Online) (www.matoa.org diakses pada tanggal 12 Oktober 2011).

Anonim. 2011. “Kawasan Organik Global Terus Berkembang.” (Online) (www.fibl.org diakses pada tanggal 12 Oktober 2011).
Avery, A. 2007. Going Organic. Tanaman & Tanah. Madison, WI. Amerika Serikat.

Berita Lumajang. 2010. “Pertanian organik berkembang pesat di seluruh dunia.” (Online) (www.beritalumajang.com diakses pada tanggal 12 Oktober 2011).

Escobar dan Hue. 2007. “Current developments in organic farming.” Jurnal
FAO, Organisasi Pangan dan Pertanian, 1998. Mengevaluasi potensi kontribusi pertanian organik untuk tujuan keberlanjutan. Lingkungan danLayanan Sumber Daya Alam. Departemen Pembangunan Berkelanjutan. FAO teknis kontribusi ke Konferensi Ilmiah IFOAM, Argentina, November 1998. (Online) (www.fao.org diakses pada tanggal 12 Oktober 2011).
Faveret, FP, Ormond, JGP, & Neves, MCP 2001. Organik pertanian di Brasil - panorama dan perspektif. Standar Organik. (8): 3-7.
Gosling, P., A. Hodge, G. Goodlass, GD bending. 2006. Mikoriza arbuskular jamur dan pertanian organik. Pertanian, ekosistem dan lingkungan.
Gosling, P., M. Shepherd. 2005. Zealand. Long-term changes in soil fertility in organic arable farming systems in England, with particular reference to phosphorus and potassium. Jurnal
Henning, J., L. Baker, PJ Thomassin, 1991. Ekonomi isu dalam organik pertanian. Kanada, Jurnal Ekonomi Pertanian.
Hijauku. 2011. “Kebangkitan Pertanian Organik Kuba.” (Online) (www.hijauku.com diakses pada tanggal 12 Oktober 2011).
Kompasiana. 2010. “Bangun Pertanian Organik Indonesia.” (Online) (www.indonesiaorganic.com diakses pada tanggal 12 Oktober 2010).
Nelson, dkk. 2009. “Perkembangan Gerakan Pertanian Organik Lokal: Jaringan Pasar Organik Meksiko”. Jurnal.
Nguyen, ML, RJ Haynes, KM Goh, 1995. “Nutrient budgets and status in three pairs of conventional and alternative mixed cropping farms in Canterbury New Zealand.
Pertanian Kanada. 1989. Penelitian di Pertanian Berkelanjutan. Prosiding lokakarya 03-04 Februari, 1989 di Saint-Hyacinthe, QC.
Pertanian Kanada. 1989a. Tumbuh Bersama: Sebuah Visi untuk Industri Agrifood Kanada. Supply & Layanan Kanada, Ottawa. 41 hal.
Prihandarini, Ririen. 2009. “Potensi Pengembangan Pertanian Organik.” Disampaikan saat Temu Lapang Petani Organik se Indonesia (Jambore Petani Organik) Boyolali, 7 – 9 April 2009.
Willer, H. dan Yussefi, M. (2004) Dunia Pertanian Organik - Statistik dan Emerging Trends 2004. Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik, DE-53117 Bonn.
Wilson, dkk. 2009. “Appendix: USDA Research, Program, and Regulatory Activities on Organic Agriculture.” Jurnal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar